PT Liga Pegadaian mengajak kepada para supporter Liga 2 2024/2025 untuk bisa menciptakan lingkungan baik dan bersih selama ajang Liga 2 Pegadaian musim 2024/2025.
Dengan bergulirnya kompetisi Liga 2 sebagai kasta kedua Liga sepakbola Indonesia ini tidak hanya sekedar menyajikan tontonan bola yang seru dilapangan saja, tetapi juga memberikan banyak warna sosial.
Program ini juga mendapat dukungan dari para UMKM dan para supporter untuk melakukan peduli lingkungan dengan melakukan bersih-bersih stadion sesusah menyaksikan pertandingan dan aksi nyata menanam pohon.
Kegiatan ini juga merupakan hasil kolaborasi Pegadaian Peduli pada Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025 dan PT Liga Indonesia Baru bekerja sama dengan pelaku UMKM dan supporter di setiap daerah.
Harapannya, keterlibatan banyak pihak mampu membuat sepak bola Indonesia bisa makin dicintai oleh para masyarakat dan berdampak positif pada lingkungan sekitar.
“Melalui Pegadaian Liga 2 ini, kami ingin memberikan dampak positif yang berkelanjutan, dimulai dari ajang ini untuk meng-emas-kan Indonesia,” kata Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan
Kepedulian lingkungan ini juga telah dilakukan oleh supporter PSIM Jogja usai laga pada pekan ke-9 Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025 lalu ketika berhadapan dengan Persekat Tegal.
Supporter tersebut melakukan aksi bersih-bersih selepas pertandingan di Stadion Mandala, Jogjakarta, Minggu (27/10/2024) lalu.
Hanya dengan bermodalkan trash bag, para supporter saling bahu membahu membersihkan sampah-sampah yang berserakan setelah pertandingan usai.
Kegiatan bersih-bersih ini bisa memulai kebiasaan positif baru bagi supporter.
Selain itu, kegiatan bersih-bersih ini mampu meningkatkan kekompakan dan kerukunan antar kedua supporter.
“Menurut saya, kegiatan ini sangat bagus. Ini menunjukkan suporter Liga 2 juga sudah memiliki pemikiran yang dewasa dan semoga menular menjadi tradisi baru di kalangan suporter lainnya,” ucap suporter PSIM, Siapang,
“Mungkin itu juga dampak positif dari Tragedi Kanjuruhan yang menjadi momentum berbenah bagi semua,” tuturnya.
“Masalah sampah ini persoalan dasarnya adalah membuang sampah pada tempatnya. Bawah Skor memulai dengan cara kami memberi tahu dengan membuang sampah (pada tempatnya) dahulu. Goals-nya nanti ada reduce, reuse, recycle, siklusnya yang pertama itu buang sampah dengan benar,” kata Dimaz, Founder Bawah Skor.
“Lambat laun sudah ada inisiatif teman-teman yang melihat gerakan yang secara rutin, terus mereka ingin gabung, mulai dari tribune utara, selatan, basisnya Brajamusti,” katanya.