Pertandingan antara Sriwijaya FC vs Persikota di Stadion Benteng Reborn, pada Rabu (20/11/2024) sore lalu, membuat tim tuan rumah berpuas diri sementara tim tamu membuat penggemar kecewa.
Kekalahan 2 gol tak berbalas membuat Sriwijaya FC langsung kibarkan bendera putih lambang kepiluan.
Dari beredar kehebohan bendera putih ini, Pelatih Sriwijaya FC Hendri Susilo, tidak ingin berkomentar banyak atas kekalahan anak asuhnya.
Tetapi SFC ingin berfokus untuk menyiapkan tim Sriwijaya FC untuk babak Paly off Degredasi.
“Ya inilah hasilnya, yang kita terima, kita akan fokus ke play off degredasi,” ungkap, Hendri Susilo Pelatih Sriwijaya FC, dalam Press Conference usai pertandingan Liga 2, Rabu (20/11/2024).
Atas kekalahan ini Sriwijaya FC harus mengubur mimpinya untuk bersaing di papan tengah, Elang Andalas masih tertahan di peringkat ke-8 dengan mengantongi 7 poin.
Pertandingan sendiri diakui oleh Pelatih kelahiran bukit tinggi ini, tidak ada masalah tidak seperti sewaktu melawan PSKC Cimahi yang bernuansa di curangi wasit.
Bahkan beranggapan bahwa memang anak asuhnya masih belum bisa untuk meraih kemenangan.
“Pertandingan berjalan lancar dan tidak ada sesuatu apapun, ya sekali lagi kita masih belum bisa menang, kita persiapkan untuk babak play off degredasi,” ungkapnya.
Dari kekalahan ini juga, Laskar Wong Kito sejauh ini belum pernah meraih kemenangan di putaran kedua Liga 2. Hasil tersebut membuat Sriwijaya FC berada di posisi 8 klasemen.
Sriwijaya FC baru mampu meraup tujuh poin dan hanya terpaut tiga poin dari penunggu dasar klasemen yakni Persikabo 1973.
“Sebenernya masalahnya komplek ya, saya harus memperbaiki semua lini,” ungkap Hendri Susilo, Kamis (21/11/2024).
Hendri Susilo, harus memanfaaatkan kompisisi pemain yang ada untuk meraih kemenangan, namun ketika sudah melakukan perombakan pada dua laga Away yang di jalani, anak asuhnya masih belum bisa meraih kemenangan menurutnya salah satu perubahan pada segi permainan Elang
Andalas harus menambah amunisi pemainnya.
“Termasuk memaksimalkan materi kualitas pemain yang ada saat ini, artinya jika ingin ada perubahan harus ada penambahan pemain,” tambahnya.
Hendri mengaku kekecewaan penggemar atas kekalahan klub favorit mereka adalah tanggung jawabnya.
Apalagi ini memasuki wilayah zona degradasi sangat sulit keluar dengan begitu cepat.
“Sejujurnya ini tanggung jawab penuh saya, peduli mengapa mereka kecewa tapi saya lebih kecewa terhadap diri saya sendiri”, tutup keterangannya.