Hasil imbang yang diterima Adhiyaksa FC oleh PSIM Jogja di kandang mereka yakni Stadion Sriwedari, Solo pada Sabtu (16/11/24) sangat disesali oleh Pelatih Kepala mereka yaitu Ade Suhendra.
Hasil imbang itu disesali oleh Pelatih Kepala Adhiyaksa FC yaitu, Ade Suhendra.
Ade Suhendra sendiri mengaku sangat kecewa dengan hasil imbang ini. Karena tim asuhannya bermain di kandang sendiri, namun belum mampu meraih poin penuh.
Menurut pelatih berusia 41 tahun itu hasil imbang yang ia dapatkan ini tidak berjalan sesuai dengan apa yang telah ia rencanakan sebelumnya.
Pasalnya Adhiyaksa FC bermain dengan dua striker, namun kurang berjalan dan selalu kalah ketika berduel di lini tengah.
Bahkan PSIM Jogja mampu mendominasi pertandingan pada babak pertama.
“Babak pertama tadi kami memang cukup kesulitan,” ujarnya.
Lalu pada babak kedua Adhiyaksa FC mencoba melakukan perubahan dengan memasukan dua gelandang petarung mereka guna untuk memenangkan area lini tengah.
Alhasil pergantian itu menurut Ade berhasil progres. Para anak asuhnya bisa bermain dengan cukup baik dan juga bisa memainkan bola lebih banyak.
Banyak pasukan Adhiyaksa FC berhasil mendapatkan beberapa peluang berbahaya, namun sayangnya belum bisa dikonversi menjadi sebuah gol.
“Tapi sayangnya tadi ada momen kartu merah dan itu yang sangat kami sayangkan. Kami bermain di home tetapi justru kami yang bermain dengan kurang pemain, sama seperti kemarin melawan Persijap Jepara,” tuturnya.
Permainan PSIM Jogja Lebih Baik
Tak hanya mengomentari permainan dari anak asuhnya, Ade Suhendra juga menyatakan jika permainan dari PSIM Jogja bermain lebih baik dari mereka.
Hal tersebut juga yang membuat timnya kesulitan sepanjang pertandingan.
Apa yang kami rencanakan kurang berjalan di awal, anak-anak PSIM Jogja mampu melakukan pressing di depan yang membuat anak asuhnya merasa kesulitan.
Selain itu lapangan lumayan licin yang membuat para pemain Adhiyaksa ragu untuk melakukan kombinasi di belakang maupun di tengah.
Namun anehnya hal ini yang membuat PSIM Jogja bisa menguasai jalannya pertandingan.
“Secara umum dengan bermain sepuluh pemain saya pikir hasil seri atau poin satu saya pikir anak-anak sudah bekerja keras. Cuma sayang tadi andai tadi tidak kartu merah dengan sebelas pemain mungkin kami bisa meraih tiga poin,” ungkapnya Ade Suhendra.
Salah satu pemain Adhiyaksa FC, Harly Cahya juga mengatakan jika mereka kesulitan untuk mengatur ritme di babak pertama.
Tetapi setelah pelatih Ade mengubah skema permainan di babak kedua, para pemain pun akhirnya dapat merasakan permainan dengan nyaman.
“Tapi ya ini hasilnya imbang. Tapi saya rasa secara umum teman-teman sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa,” tandasnya.