LigaNusantara.com – MotoGP Spanyol 2024 yang bergulir akhir pekan kemarin di Sirkuit Jerez, Spanyol meninggalkan kesan mendalam bagi Francesco Bagnaia.
Juara bertahan dua musim terakhir tersebut tampil mengesankan pada sesi balapan utama yang bergulir selama 25 putaran.
Start dari urutan ketujuh, Bagnaia melejit untuk berduel merebut posisi terdepan yang sebelumnya digenggam oleh Marc Marquez.
Persaingan mulai mengerucut antara Bagnaia dan Jorge Martin yang membela Pramac Racing dengan tensi tinggi merebutkan posisi pertama.
Jatuhnya Martin saat balapan tersisa 10 lap terakhir membuat Bagnaia mendapatkan kesempatan emas menduduki urutan pertama.
Meski demikian, jalan rider asal Italia itu tidak serta merta mulus karena mendapatkan perlawanan dari Marc Marquez.
Pembalap berjuluk Baby Alien itu sempat melancarkan tekanan keras kepada Bagnaia yang berujung dengan hadirnya insiden senggolan.
Kedua pembalap tersebut masih mampu bertahan untuk meneruskan pertarungannya hingga beberapa tikungan.
Bagnaia masih mampu mengguli Marquez dalam kesempatan kali ini guna melenggang menuju garis finis dengan solid.
Aksi ciamik rider berusia 27 tahun tersebut saat mengalahkan Marquez dan menjadi pemenang di GP Spanyol mengundang banyak perhatian.
Luigi Dall’Igna selaku general manajer dari Ducati Corse menjadi salah satu yang terkesima melihat aksi Bagnaia melawan Marquez.
Salah satu balapan terbaik dalam karier Bagnaia ini tidak lepas dari ketahanannya menghadapi tekanan peraih delapan gelar juara dunia itu.
Aksi Bagnaia pada GP Spanyol kemarin juga menjadi bukti bahwa dirinya layak merajai kompetisi kelas utama dalam dua musim terakhir.
“Pecco menjalani salah satu balapan terbaiknya, dan dia menunjukkan ketahanan dari serangan Marquez,” kata Dall’Igna.
“Pada akhirnya dia menorehkan waktu menakjubkan, hari ini dia menunjukkan bahwa dia layak meraih gelar juara dunia dua kali,” imbuhnya.
Pria asal Italia tersebut menegaskan ada beberapa momentum kunci Bagnaia dalam memenangkan gelaran GP Spanyol.
Pace alias ritme balap yang ditorehkan Bagnaia benar-benar telah menutup perlawanan pembalap asal Spanyol itu yang finis di tempat kedua.
Istilah Bagnaia telah memotong kaki Marquez pun diberikan Dall’Igna untuk menggambarkan sebuah catatan waktu lap terbaik yang menjadi pembeda.
“Lap pertama dan start merupakan dua fase kunci dalam balapan, start dari posisi terdepan akan membantu Anda,” ucap Dall’Igna.
“Kondisi ban depan juga membantu Anda karena tidak terlalu panas, tapi semua pembalap di grid juga seperti itu.”
“Saya pikir Pecco menorehkan ritme 1 menit 34,7 detik yang dia dapatkan pada akhir lomba.”
“Torehan itu menjadi pembeda karena dia telah memotong kaki (lajunya) Marquez untuk memenangkan balapan,” imbuhnya.