LigaNusantara.com – Erick Thohir mengonfirmasi bila PSSI sudah melayangkan surat protes resmi ke AFC terkait kontroversi keputusan wasit di laga timnas U-23 Indonesia Vs Qatar yang dinilai menguntungkan tuan rumah.
Hal ini diungkan Erick Thohir di akun instagram pribadinya.
Salah satu keputusan yang diprotes adalah kartu merah Ivar Jenner yang sama sekali tak melakukan kontak fisik dengan pemain Qatar.
“Ini bukan akhir, kita PSSI akan layangkan surat protes,” kata Erick Thohir.
“Kartu merah Ivar, mestinya nggak kartu merah. Kita protes!,” tambahnya.
Meski demikian Erick mengingatkan pemain timnas U-23 Indonesia untuk tidak kehilangan fokus.
Karena Garuda Muda masih punya 2 pertandingan untuk bisa lolos dari grup A.
Pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu juga meminta para pemain percaya bila seluruh rakyat Indonesia tahu kecurangan yang dilakukan Qatar,
“Tapi jangan sampai gim ini merusak fokus kalian. Kita belum selesai, masih ada dua gim. dan kita harus fight. itulah kita, setuju?,” ungkap Erick sambil memotivasi pemain.
“Tadi kalian bersembilan fight, sebelas harus bisa fight.”
“Dan kalian lihat seluruh rakyat Indonesia itu melihat, netizen sosial media semua bersama kita. Tetapi kita masih punya 2 gim,” tambahnya.
Kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov sangat dipertanyakan di laga Qatar Vs Timnas U-23 Indonesia.
Shin Tae-yong bahkan terang-terangan menyebut sang pengadil sangat menguntungkan tuan rumah.
“Ya benar bahwa kita bermain di sini, di Qatar dan mereka berstatus tuan rumah,” kata Shin Tae-yong.
“Semua pemain telah bersiap dengan baik, tapi wasit lewat keputusannya selama pertandingan, jika anda melihatnya ini bukanlah pertandingan sepak bola, ini adalah pertunjukkan komedi,” tambahnya.
Menurut Shin Tae-yong keuntungan yang dimiliki Qatar lewat sang wasit sudah keterlaluan.
“Tentu saja Qatar punya keuntungan sebagai tuan rumah, tetapi ini keterlaluan,” ujar Shin Tae-yong.
“Saya tidak akan banyak berkata-kata soal match ini, saya speechless.”
“Saya pikir tidak akan bisa tidur malam ini.”
“Bagaimanapun pertandingan sepak bola tidak bisa dimainkan seperti ini, di level AFC ini akan mempengaruhi masa depan,” tambahnya.