Arema FC gagal menjaga keunggulan saat menjamu Persib Bandung pada laga pekan ke-6 Super League 2025-2026.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin, 22 September 2025, Federico Barba dan kolega berhasil menang comeback dengan skor 2-1.
Dalam pertandingan tersebut, Persib Bandung harus bermain 10 orang sejak menit 63 akibat kartu merah yang diterima Frans Putro
Sempat tertinggal lebih dulu oleh gol Arema FC yang dicetak Matheus Conceicao pada menit ke-12, Persib Bandung berhasil berbalik unggul melalui gol Uilliam Barros Pereira menit 59 dan Federico Barba menit 90+4.
Pelatih Arema FC, Marcos Santos mengaku bangga dengan perjuangan Arkhan Fikri dkk. Tetapi, di saat yang sama ia tidak bisa menutup rasa kecewa karena kembali kecolongan lewat skema bola mati.
“Ini pertandingan yang sulit, pertandingan yang sudah kami persiapkan sepanjang minggu. Kami tahu kualitas Bandung. Kami bermain bagus, ya. Saya bangga dengan para pemain yang telah memberikan segalanya,” ujar pelatih asal Brasil itu.
“Tetapi sekali lagi, kami kebobolan gol dari situasi bola mati, sesuatu yang sudah kami latih dan latih dengan keras,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menyinggung keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya.
Tetapi, ia tidak mau lebih jauh mengkritik kepemimpinan wasit asing asal Uzbekistan, Asker Nadjfaliev.
“Kami kebobolan gol lagi, penalti yang jelas untuk kami, yang seharusnya bisa menjadi 2-1 di pertandingan lain, dan itulah yang akhirnya membuat kami sedih dan kesal,” kata Marcos Santos.
“Karena kami melihat para penggemar sedikit lebih hadir di stadion, dan kami sangat menyesali kekalahan ini, karena kami tahu ini adalah pertandingan penting untuk menggalang dukungan para penggemar,” sambungnya.
“Bandung lebih tertutup dan melakukan serangan balik, dan kami masukkan Dedik supaya ada penyerang tambahan di area itu bersama Dalberto, karena kita tahu mereka akan menutup lini, kedua lini itu sangat rapat,” kata Marcos Santos.
“Tapi kami tetap bertahan di sana, kita menguasai bola dan kami kebobolan gol di dua situasi yang kami latih, yang mana kesalahan bola keluar dari tengah dan tidak menutup, dan kemudian bola mati yang kami latih terus-menerus.”
“Begitulah dalam sepak bola, kami harus memperbaiki situasi seperti ini agar bisa kembali menjuarai kejuaraan,” imbuhnya.












