Arema FC berhasil mencatatkan penampilan yang cukup memuaskan pada laga empat pekan awal BRI Super League 2025/2026.
Tim berjuluk Singo Edan sukses meraih dua kali kemenangan dan dua kali hasil imbang.
Meski sukses tampil menjanjikan di empat pekan awal BRI Super League, namun Arema FC masih memiliki satu masalah yang serius.
Tim asuhan Marcos Santos tercatat menjadi tim papan atas BRI Super League musim ini yang telah meraih dua kartu merah secara beruntun.
Arema FC mendapatkan dua kartu merah dalam empat laga awal di Super League 2025-2026.
Marcos Santos selaku Pelatih Arema FC berharap kejadian serupa tak terulang lagi di laga-laga Arema FC selanjutnya.
Yann Motta menjadi pemain Arema FC pertama yang diganjar kartu merah oleh wasit, bahkan secara langsung.
Momen itu terjadi di laga tandang Arema FC di markas PSIM Yogyakarta di Pekan 2 yang membuatnya disanksi larangan bermain dua laga.
Terbaru, Betinho Filho dihadiahi kartu merah di laga Pekan 4 lalu melawan Persijap Jepara. Sanksi dari Komite Disiplin (Komdi PSSI) untuk gelandang bertahan asal Brasil itu belum keluar hingga kini.
“Ini adalah pertandingan kedua yang kami hadapi dalam empat pertandingan, di mana seorang pemain kami dikeluarkan oleh wasit. Saya berharap yang seperti ini gak terulang lagi,” kata Marcos.
Pelatih Arema FC Berharap Semua Mengambil Pelajaran
Marcos juga berharap dua kartu merah itu bisa menjadi pelajaran. Bukan cuma untuk Motta dan Betinho, pelatih berusia 46 tahun itu juga berpesan kepada pemain lainnya.
Menurutnya, wasit sudah bertindak sesuai regulasi dan law of the game. Makanya, pemain harus lebih waspada menyikapi ketegasan wasit yang meminpin pertandingan ini.
“Ini pelajaran buat kita semua. Saya pikir wasit akan bertindak tegas, tak akan berkompromi, seperti yang sudan dilakukan dalam dua pertandingan yang berujung kartu merah untuk kita kemarin,” tandasnya.
