Liga Indonesia 2025/2026

Respon Bojan Hodak dan Klok Soal Larangan Suporter Tandang

×

Respon Bojan Hodak dan Klok Soal Larangan Suporter Tandang

Sebarkan artikel ini
Respon Bojan Hodak Soal Larangan Suporter Tandang
Respon Bojan Hodak Soal Larangan Suporter Tandang

Keputusan PT Liga (I.League) yang melarang kehadiran suporter tim tamu di pertandingan Super League musim 2025/2026 menuai berbagai reaksi.

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, dan kapten tim Marc Klok turut memberikan pandangannya terkait kebijakan kontroversial tersebut.

Bagi Bojan Hodak, sepak bola idealnya dinikmati di stadion yang penuh oleh suporter kedua tim.

Namun, ia memahami bahwa keputusan ini bukan berada di tangan pelatih atau klub, melainkan otoritas liga dan kepolisian.

Meski memahami alasan keamanan, Bojan Hodak tak menutupi kerinduannya melihat stadion penuh dengan warna-warni pendukung dari kedua tim kesebelasan yang bertanding.

“Kami selalu ingin bermain di depan stadion yang penuh. Tapi jika diputuskan belum aman, baik oleh liga maupun kepolisian, silakan tanya pada mereka. Saya hanya pelatih dan hanya ingin menikmati permainan,” kata Bojan.

Pelatih berkepala plontos itu memahami bahwa keputusan ini bukan berada di tangan klub, melainkan pihak I-League selaku operator kompetisi dan kepolisian.

Ia pun membandingkan situasi sepak bola di Indonesia dengan di Eropa.

“Di Eropa, fans bisa datang bawa anak-anak ke stadion. Di sini jumlah suporternya luar biasa, tapi masih perlu edukasi agar datang ke stadion tanpa melakukan hal negatif. Saya rasa, dalam enam bulan terakhir, Persib sudah menunjukkan perkembangan. Tidak ada masalah berarti,” tambahnya.

Ia berharap ke depan para suporter di Indonesia dapat terus menunjukkan kedewasaan dalam mendukung tim.

“Bagaimana mereka datang ke stadion tanpa melakukan hal negatif dan menikmati sepakbola,” ujar Bojan.

Bojan Hodak menilai Persib Bandung sudah menunjukkan perkembangan signifikan dalam hal kedisiplinan suporter, meski dia pun mengakui ada satu momen saat euforia penonton tak terbendung di laga terakhir Persib Bandung musim lalu.

“Saya tahu kenapa aturan ini keluar, karena banyak insiden sebelumnya dan fans tidak belajar. Akhirnya muncul keputusan berat seperti ini. Tentu pemain tidak ingin itu terjadi, tapi keselamatan tetap yang utama,” ujar Klok.

“Seperti kata coach, yang penting edukasi. Kita mau home dan away bisa dinikmati bersama-sama, tanpa ada masalah,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *