Tim promosi BRI Liga 1 musim 2024/2025 yakni Malut United berhasil menjelma menjadi tim kuda hitam.
Bahkan saat ini Malut United berhasil menutup pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/2025 dengan bertengger di posisi lima besar klasemen sementara.
Tim asuhan Imran Nahumarury berhasil menempati urutan ke-5 dengan perolehan 43 poin dari 27 pertandingan.
Meski berhasil tampil luar biasa di musim pertama ya di Liga 1, tapi sang pelatih, Imran Nahumarury mengaku memilih untuk tetap rendah hati.
“Pencapaian sementara ini membuat ekspektasi publik Maluku Utara makin tinggi kepada tim kesayangannya. Tapi saya tetap tegaskan bahwa target kami tim ini tak degradasi. Target kami bukan berada di lima besar,” ungkapnya.
Alasan dirinya memilih untuk tetap rendah hati karena, usai libur panjang FIFA Matchday dan Idul Fitri, nantinya mereka masih akan memainkan tujuh pertandingan sisa.
Hal itu membuat Imran Nahumarury meminta kepada anak asuhnya untuk tetap rendah hati.
“Kompetisi belum selesai. Di sisa pertandingan nanti, kami tak tahu apa yang akan terjadi dengan raihan tim ini. Semua orang bersyukur, tapi lebih baik lagi menyikapi prestasi saat ini biasa saja. Biarkan semua mengalir apa adanya,” katanya.
Satu-satunya pelatih lokal di Liga 1 musim ini mengakui jika Malut United yang berstatus sebagai tim promosi, masih harus banyak belajar dalam debutnya di Liga 1.
“Malut United ini ibaratnya tim masih bau kencur. Kehadiran kami di Liga 1 masih di bawah kontestan lainnya. Jadi mari kita melangkah pelan-pelan. Yang terpenting bagaimana eksistensi klub ini bisa langgeng di kasta tertinggi Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, pelatih muda asal Tulehu, Ambon, ini mengaku jika materi pemain yang dimiliki Malut United saat ini masih kalah jauh dibandingkan dengan tim-tim lainnya.
Imran Nahumarury mengatakan jika Dewa United menjadi salah satu tim di Liga 1 yang memiliki komposisi pemain yang sangat baik.
“Dewa United tim kaya. Mereka sudah tiga musim di Liga 1. Tapi mereka berjalan stabil. Saya amati dengan kelebihannya, mereka tak bernafsu langsung juara. Saya ingin Malut United juga step by step,” ucapnya.
“Membangun tim juara sangat mudah bila kita punya finansial kuat. Seperti dilakukan tim-tim juara era dulu, yaitu dengan dengan merekrut pemain-pemain hebat. Tapi setelah itu konsekuensinya berat.”
“Saya ingin Malut United membangun tim dengan terencana. Terutama menyiapkan regenerasi pemain muda untuk pondasi jangka panjang tim,” jelasnya.
