Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, memberikan reaksi luar biasa ketika anak asuhnya mampu pesta gol atas Semen Padang.
Sebagai informasi, Dewa United baru saja pesta gol dikandang atas Semen Padang pada pekan ke-26 BRI Liga 1 2024/2025.
Pertandingan yang di gelar secara langsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada Rabu (05/03/25) malam WIB, berhasil menjadi laga pembantaian Dewa United atas Semen Padang dengan skor telak 6-0.
Seusai pertandingan, pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink melayangkan pujian kepada para pemain Dewa United yang berhasil tampil luar biasa di pertandingan tersebut.
Bomber andalan Dewa United asal Brasil, Alex Martins, berhasil menjadi bintang kemenangan Dewa United dengan sukses mengemas quat-trick alias 4 gol.
Sementara itu, dua gol lainnya berhasil tercipta lewat Taisei Marukawa dan gol bunuh diri pemain Semen Padang.
Pelatih asal Belanda itu mengakui penampilan anak asuhnya sungguh luar biasa.
Meski di sisi lain, Jan Olde menyebut penampilan timnya pada babak pertama kurang baik.
Hal itu dikarenakan enam gol Dewa United terjadi pada babak kedua, tepatnya setelah bek Semen Padang Tin Martic harus diusir dari lapangan usai menerima kartu merah.
“Saya coba menganalisis seobjektif mungkin. Saya rasa kami punya performa bagus hari ini, menang 6-0 itu sangat luar biasa, dan jarang terjadi di Liga 1. Memang di babak pertama kami main kurang, kami punya keseimbangan berbeda di lini tengah,” ucap Jan Olde.
“Sebelum pergantian babak, saya bilang kita kena crossing lima kali, dan di babak kedua, kami tak punya waktu 11 lawan 11, tapi kita seimbangkan lagi. Ketika lawan 10 pemain, lalu akan ada hal berbeda terjadi dan kadang malah lebih sulit, tapi kami dominan, kami memanfaatkan lebar lapangan,” sambungnya.
Jan Olde Riekerink juga sangat senang dengan penampilan luar biasa dari Alex Martins yang berhasil mengemas empat gol hanya dalam kurun waktu 30 menit.
“Bahkan yang bikin saya senang ada Alex Martins yang jadi top skor, dan tim tadi memang coba kasih bola ke dia terus, dan itu tak bisa kita ajarkan sebagai pelatih, itu terjadi di tim, dan berdasarkan kebersamaan, pertemanan, dan itu terjadi di babak kedua,” katanya.
“Yang bikin saya senang, meski kita sudah unggul 6-0, kita tetap pressing, transisi tetap kita pertahankan, dan terima kasih juga kepada pelatih fisik kami. Secara fisik kita bisa menghadapi laga apa pun, jadi kebersamaan, tim feeling antar pemain, dan menciptakan kondisi fisik yang bagus di tim, di babak pertama harusnya lebih baik,” beber Jan Olde.
